Elek Berutu Mengharapkan Keajaiban di Balik Rumahnya Yang Tidak Layak Huni Ini.

Sahbuddin Padank

Sabtu, 14 Desember 2024 - 13:17 WIB

50243 views
facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aceh Singkil | SBN, News.com ~  Keluarga Elek Berutu bersama Istrinya Sabatiah & (6) orang anaknya tinggal dirumah tua yang berukuran 4×6 meter ini, sudah tidak layak huni Yang beratapkan plastik hijau. sangat memperihatinkan, dimana setiap kali hujan turun, jantung Elek & istrinya Begitu berdebar kencang. Bukan karena takut petir, melainkan khawatir atap rumahnya yang sudah lapuk akan runtuh menimpa anak-anaknya, yang beralamatkan di Desa Suka Damai Dusun Tiga Trans Nelayan kecamatan Singkil aceh Singkil pada Sabtu (14/12/2024)

Dimana rumah mereka sudah puluhan tahun tidak pernah diperbaiki sehingga dinding-dindingnya retak, atapnya bocor, dan lantai kayunya sudah lapuk.

Sudah sering kami laporkan ke Pemerintah Desa hingga pemerintah Daerah, tapi belum ada tindakan nyata,” ujar Elek Berutu dengan nada sedih. Kondisi ini semakin diperparah dengan terbatasnya penghasilan keluarga. Elek Berutu hanya pekerja serabutan dengan keenam anaknya terpaksa putus sekolah karena tidak ada biaya.

Elek Berutu dan keluarganya hidup dalam ketakutan setiap kali hujan turun. Atap rumah mereka yang sudah lapuk tak mampu menahan derasnya air. dinding-dinding retak, lantai kayu lapuk, dan ruangan yang sempit menjadi pemandangan sehari-hari di rumah berukuran 4×6 meter ini. Bersama istrinya, Sabatiah, dan enam orang anak, mereka berdesak-desakan dalam kondisi yang sangat sempit & memprihatinkan.

“Saya khawatir atap rumah akan runtuh menimpa anak-anak saya,” ujar Elek dengan nada sedih. Siti Hartati, anak sulungnya yang berusia 15 tahun, terpaksa berhenti sekolah untuk membantu ibunya mengurus adik-adiknya yang masih kecil.

Elek Berutu
Ketika program pemerintah dikatakan “tidak tepat sasaran”, artinya bantuan atau manfaat yang seharusnya diterima oleh dirinya yang paling membutuhkan, justru diterima oleh pihak yang tidak terlalu membutuhkan atau bahkan tidak membutuhkan sama sekali. Hal ini bisa terjadi karena
Proses penyaluran yang tidak transparan: Proses penyaluran bantuan yang tidak transparan bisa membuka peluang terjadinya penyelewengan atau ketidakadilan dalam penentuan penerima manfaat.

Masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan, sementara pihak lain yang lebih mampu justru mendapatkan keuntungan.

Setiap hari, Elek Berutu harus berjuang menghadapi atap bocor dan dinding retak di rumahnya yang sudah tidak layak huni. Ia mengaku sudah berulang kali mengajukan permohonan bantuan RLH, namun hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan.”

Dibalik Atap Bocor: Kisah Pilu Keluarga Elek Berutu Menanti Bantuan RLH”
Rumah mereka yang sudah lapuk tak lagi mampu melindungi mereka dari terik matahari dan hujan deras. Setiap hari, Elek Berutu harus berjuang mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya sambil berharap ada keajaiban yang bisa mengubah nasib mereka.”

Elek Berutu sangat berharap mendapatkan bantuan program RLH agar bisa memiliki rumah yang layak.
Elek Berutu meminta agar proses penyaluran bantuan dilakukan secara adil dan tepat sasaran.

kondisi hidup Elek Berutu dan keluarganya. mereka menghadapi musim hujan dengan atap bocor, sehingga anak-anaknya kesulitan belajar karena kondisi rumah yang tidak layak.
harapan terbesar Elek Berutu setelah mendapatkan rumah baru. Mungkin ia ingin memiliki kamar yang layak untuk anak-anaknya, atau sekadar bisa tidur nyenyak tanpa khawatir lagi kebasahan, ” ungkapnya.(*)

Pewarta : { Khalikul Sakda}

Berita Terkait

Kepala Desa Takal Pasir Rabidin Limbong Eratkan Silaturahmi di Pantai Anak Laut Indah pada Hari Ketiga Idul Fitri 1446 H
Ketua DPRK Aceh Singkil Sampaikan Ucapan Selamat Idul Fitri 1446 H: Momentum Harmoni dan Pembangunan Daerah
Mantan Wali Kota Subulussalam Gelar Open House Idul Fitri, Ratusan Warga Padati Kediamannya
Pawai Takbir Idul Fitri 1446 H di Aceh Singkil: Inilah Rute Lengkap dan Detailnya
Aman dan Lancar! Polres Pidie Jaya Maksimalkan Pengamanan Mudik Lebaran
Gaji Tertunda, Janji 2 Hektar Tanah: Misteri di Balik Pemerintahan Kota Subulussalam
Plt Dinas Kesehatan Aceh Singkil & Jajarannya Gelar Bukber untuk Pererat Kebersamaan di Meet Point
Penuh Keakraban: Buka Puasa Bersama Anak Yatim, PEMDES Lae Balno dan MUSPIKA Tingkatkan Silaturahmi

Berita Terkait

Senin, 31 Maret 2025 - 20:04 WIB

Mantan Wali Kota Subulussalam Gelar Open House Idul Fitri, Ratusan Warga Padati Kediamannya

Minggu, 23 Maret 2025 - 20:06 WIB

Mantan Walikota Haji Affan Alfian Bintang SE Gelar Buka Puasa Bersama Dikediamanya

Jumat, 21 Maret 2025 - 16:23 WIB

Kerusakan Lingkungan di Tanoh Rencong Aceh: Peran Pemilik HGU dan PMKS dalam Krisis Ekologis di Subulussalam

Kamis, 20 Maret 2025 - 17:45 WIB

Janji Manis Wali Kota Subulussalam: 2 Hektar Per KK, 5 Hektar Per Dayah, Tapi Gaji Perangkat Desa Terancam Tak Cair

Kamis, 20 Maret 2025 - 14:53 WIB

Ratusan Perangkat Desa Subulussalam Ancam Kepung Kantor Walikota, Tuntut Pembayaran Honor Lebaran

Kamis, 20 Maret 2025 - 04:59 WIB

IWO PD Subulussalam Apresiasi Polres Subulussalam Libatkan Wartawan Bagikan Takjil

Rabu, 19 Maret 2025 - 04:56 WIB

POLRES SUBULUSSALAM LAKUKAN PENGECEKAN DAN PENGAWASAN MINYAK KITA DI PASAR TRADISIONAL

Rabu, 19 Maret 2025 - 02:13 WIB

*Ustad Khairan Dipercaya sebagai Imam di Masjid Anggung, Kota Subulussalam*

Berita Terbaru