Medan, |SBN.NEWS.COM. 22 September 2025 Ketua Dewan Pimpinan Daerah LSM Pemantau Kinerja Aparatur Negara (Penjara) Sumatera Utara, T. Simbolon, secara resmi mengklarifikasi polemik yang sempat memanas antara seorang debt collector dengan oknum anggota TNIDalam pernyataan resminya kepada awak media, Simbolon menegaskan bahwa konflik tersebut telah diselesaikan secara damai dan kekeluargaan, serta tidak lagi menjadi persoalan antara kedua pihak.
Pernyataan ini sekaligus menjadi bantahan tegas terhadap berbagai informasi simpang siur yang sempat menyebar luas di media sosial dan beberapa kanal berita tidak resmi. Isu-isu tersebut menyebutkan bahwa proses perdamaian antara pihak debt collector dan TNI tidak pernah terjadi, bahkan disebutkan masih ada ketegangan. Menanggapi hal itu, Simbolon menyebut bahwa informasi tersebut adalah hoaks dan sangat menyesatkan.
“Bahwa debt collector sudah berdamai dengan pihak TNI. Tidak ada lagi persoalan yang dipermasalahkan. Semua sudah diselesaikan dengan cara kekeluargaan,” ujar T. Simbolon dalam konferensi pers yang digelar di Medan, Minggu (22/9).
Dalam kesempatan itu, T. Simbolon juga menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan dan komunikasi langsung dengan kedua belah pihak, baik dari pihak TNI maupun dari pihak debt collector. Hasil dari mediasi dan dialog tersebut menunjukkan bahwa tidak ada lagi masalah yang mengganjal, dan kedua pihak telah sepakat untuk menyudahi persoalan tanpa proses hukum lebih lanjut.
“Walaupun ada pihak-pihak yang menyatakan bahwa debt collector tidak berdamai dengan pihak TNI, itu tidak benar dan merupakan pemberitaan hoaks. Jangan sampai masyarakat termakan isu yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegasnya.
Menurut Simbolon, penyebaran informasi tidak benar seperti ini tidak hanya merugikan nama baik institusi terkait, tetapi juga berpotensi menciptakan keresahan di tengah masyarakat, apalagi ketika melibatkan aparat negara seperti TNI yang selama ini dikenal sebagai garda terdepan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan.
Sebelumnya, sempat beredar video dan narasi di media sosial yang menunjukkan adanya konflik antara seorang debt collector dan oknum TNI di wilayah Sumatera Utara. Video tersebut memperlihatkan adanya cekcok, bahkan disebut-sebut terjadi tindak kekerasan, yang kemudian memicu reaksi publik luas. Beberapa akun media sosial bahkan menyebut bahwa kasus tersebut akan dibawa ke jalur hukum dan melibatkan institusi militer.
Namun, menurut hasil klarifikasi dari LSM Penjara Sumut, video yang beredar tidak mencerminkan kondisi terkini. Konflik yang terekam dalam video tersebut telah ditindaklanjuti secara internal dan telah selesai secara damai, jauh sebelum isu-isu liar bermunculan di ruang publik digital.
“Masyarakat kita sekarang cepat sekali menerima informasi tanpa melihat validitasnya. Ini yang berbahaya. Kami dari LSM Penjara merasa perlu untuk turun langsung memberikan klarifikasi berdasarkan fakta di lapangan,” ucap Simbolon.
Imbauan untuk Masyarakat sebagai bagian dari organisasi masyarakat sipil yang fokus dalam pengawasan kinerja aparatur negara dan penegakan hukum, LSM Penjara Sumut meminta masyarakat untuk tidak mudah terpancing oleh provokasi dan informasi yang belum tentu benar. Ia juga mengingatkan agar media sosial digunakan secara bijak dan bertanggung jawab.
“Kami mengajak masyarakat untuk menunggu klarifikasi resmi dari pihak berwenang bila terjadi suatu peristiwa yang menyangkut institusi penting seperti TNI atau Polri. Jangan menyebar sesuatu yang belum diverifikasi, karena bisa menjadi fitnah dan melanggar hukum,” tutup T. Simbolon.
Dengan adanya klarifikasi ini, diharapkan masyarakat tidak lagi memperdebatkan kasus tersebut atau menyebarkan informasi yang tidak benar. Kasus antara debt collector dan anggota TNI di Sumatera Utara telah berakhir damai dan segala isu yang mengatakan sebaliknya dipastikan tidak sesuai dengan fakta yang ada. Red, [Syahbudin Padank,]